(Luk 10:5)
Salam dan sapaan sangatlah biasa dalam kehidupan sehari-hari bangsa manapun. Pada umumnya memang berisi sesuatu yang baik. Sayang sekali karena sudah menjadi kebiasaan, makna salam itu tidak keluar dari hati yang mengerti. Sekedar sopan santun, basa basi belaka.
Yang dimaksud Yesus tentu bukan sedangkal itu. Dia ingin setiap pengikutnya menyadari bahwa dia dipanggil menjadi berkat bagi orang lain. Datang bukan untuk mengutuk atau membuat tidak nyaman. Maksud seperti itu harusnya terungkap dalam salam pembuka. Salam yang bukan sekedar otomatis suara dari mulut, tetapi deklarasi niat diri. Aku memang datang untuk mewujudkan damai sejahtera bagi yang kudatangi.